Tugas Makalah
SILVIKA
” Makalah Proses
Fotosintesis, Respirasi, dan Karateristik Tanaman”
C3, C4 dan CAM
Oleh:
TARWIN
D1B512 001
KOSENTRASI KONSERVASI
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT. karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan
Makalah Rekreasi dan Ekowisata ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai
dengan harapan.
Penulis mengharapkan agar dengan
adanya Makalah ini para pembaca dapat memperluas wawasan dan menambah
pengetahuan baru yang dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca yang sifanya
membangun demi penyempurnaan makalah tersebut.
Kendari, Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Berbicara makhluk hidup, maka kita
tidak terlepas dari yang namanya proses metabolisme. Metabolisme terjadi pada
semua makhluk hidup.
Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun
maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut
anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses
metabolisme (anabolisme) adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan suatu proses
biokimia yang
dilakukan tumbuhan untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. Fotosintesis juga dapat di artikan proses
penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber
energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah
(tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra
ungu.
Selain itu makhluk hidup juga melakukan
respirasi. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme
autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik
yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang
dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau
asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan
CO2 oleh klorofil menjadi zat organik
karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan
oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Berdasarkan
tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4
dan CAM (crassulacean acid metabolism). Sekitar 80% tumbuhan menggunakan cara
sintesis C3 untuk membentuk glukosa, misalnya tumbuhan leguminosaea, gandum,
dan padi. Untuk tanaman C4 contohnya yaitu tanaman tebu, jagung, sorgum, dan
berbagai jenis rumput pakan ternak. Struktur daun pada tanaman C4 dikenal juga
sebagai daun dengan anatomi kranz.
2. Tujuan
2.1
Untuk mengetahui pengertian dari fotosintesis serta reaksi-reaksi yang ada di dalamnya.
2.2
Untuk mengetahui pengertian dari respirasi serta mekanismenya pada tumbuhan.
2.3
Untuk
mengetahui karateristik tanaman C3, C4 dan CAM
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Fotosintesis
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen
Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya matahari juga berpengaruh pada
tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak". Ia
juga menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori udara' pada keadaan gelap
sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam
hari untuk mencegah kemungkinan dapat meracuni penghuninya. Ingenhousz
membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan gas oksigen. Hal ini
dibuktikan dengan percobaan menggunakan tanaman air yaitu Hydrilla
verticillata di bawah corong terbalik. Jika tanaman tersebut kena cahaya,
timbulah gelembung-gelembung udara yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.
Pada tahun 1860, Julius Von Sachs membuktikan bahwa pada fotosintesis akan terbentuk karbohidrat atau amillum. Pada tahun 1905, Frederick Blackman menunjukan bahwa pada proses fotosintesis terjadi reaksi gelap yang tidak membutuhkan cahaya. Pada tahun 1937, Robert Hill berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup. Kloroplas itu jika disinari mampu menghasilan oksigen.
Pada tahun 1860, Julius Von Sachs membuktikan bahwa pada fotosintesis akan terbentuk karbohidrat atau amillum. Pada tahun 1905, Frederick Blackman menunjukan bahwa pada proses fotosintesis terjadi reaksi gelap yang tidak membutuhkan cahaya. Pada tahun 1937, Robert Hill berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup. Kloroplas itu jika disinari mampu menghasilan oksigen.
Menurut ilmu biologi, Fotosintesis adalah proses pengubahan energi cahaya
matahari menjadi energi kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk glukosa.
Proses ini terjadi hanya pada tumbuhan dan beberapa ganggang (Kingdom
Protista). Tumbuhan hanya memerlukan cahaya, CO2, dan H2O untuk membentuk
glukosa. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas, lebih khususnya yaitu pigmen
hijau yang terlibat dalam fotosintesis.
Fotosintesis terjadi terutama pada daun. Bagian khas dari daun meliputi
epidermis atas dan bagian bawah daun, mesofil daun, bundel vaskuler dan
stomata. Sel-sel epidermis atas dan bawah tidak memiliki kloroplas sehingga
fotosintesis tidak dapat terjadi. Bagian tersebut hanya berfungsi sebagai
pelindung bagi daun.
Pada stomata terdapat lubang yang berada terutama pada epidermis bawah
dan untuk pertukaran udara, stomata akan membiarkan CO2 masuk dan akan
mengeluarkan O2. Bundel vaskuler atau pembuluh darah yang terdapat di daun
merupakan bagian dari sistem transportasi tumbuhan, dimana air dan nutrisi bergerak
disekitar pabrik yang diperlukan.
2. Reaksi Reaksi Yang Terjadi Dalam
Fotosintesis
Secara sederhana proses fotosintesis di gambarkan sebagai berikut.
Berdasarkan reaksi diatas dapat di
jelaskan bahwa tumbuhan bersifat autotrof atau dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan
menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang
diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari
fotosintesis. Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain
seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini
berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Pada respirasi, gula
(glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan
karbon dioksida, air, dan energi kimia.
1.1
Reaksi terang
Reaksi
terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur
bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan
dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang
berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap
cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul
air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses penyerapan energi
cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.
Reaksi fotolisis dapat ditulis sebagai berikut :
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan
dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh
dari reaksi terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi
tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang
dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus
Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan
menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa
3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus
hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat.
Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah enzim
phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa
yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
1.
Respirasi
3.1 Pengertian
respirasi
Respirasi pada
tumbuhan menyangkut proses pembebasan energi kimiawi menjadi energi yang
diperlukan untuk aktivitas hidup tumbuhan. Energi ini diproleh dengan cara
menyadap energi kimia yang terbentuk dalam moleul organik yang disintesis oleh
proses fotosintesis. Proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi
keperluan sel itu dikenal dengan istilah proses respirasi. Biasanya
respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh oksigen dari
udara membentuk karbon dioksida dan air.
3.2 Jenis-jenis respirasi
a. Reaksi aerob
Reaksi aerob
adalah proses biologi dimana senyawa organik tereduksi dimobilisasi dan
kemudian dioksidasi secara terkontrol. Dalam proses ini energi bebas dilepaskan
dan kemudian digabungkan dalam bentuk ATP, yang dapat segera digunakan dalam
perkembangan tanaman.
Respiarsi aerobik secara umum
disebut oksidasi senyawa gula berkarbon 6 (glukosa ). Dengan reaksi dasar:
C6H12O6 + O2 + H2O
6 CO2 + 12 H2O
Glukosa di oksidasi secara
sempurna menjadi CO2, dan oksigen (akseptor hidrogen terakhir)
direduksi menjadi air. Oksidasi glukosa dilakukan secara bertahap dalam
beberapa rangkaian reaksi guna menghindari kerusakan struktur seluler (
kebakaran) akibat pelepasan energi yang sangat besar.
b. Reaksi anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi tanpa menggunakan oksigen.
Dalam kondisi tidak ada oksigen, tanaman melakukan metabolisme
fermentatif. Fermentasi dapat terjadi melalui fermentasi alkohol atau
fermentasi asam laktat.
Laktat dianggap merupakan produk akhir fermentasi yang relatif lebih
berbahaya dibanding alkohol karena akumulasi laktat berdampak pada penurunan pH
sitosol.
2.
Karateristik Tanaman C3, C4 dan CAM
4.1 Tumbuhan C3
Tanaman C3
lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar
tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas
merupakan tanaman dari kelompok C3. Pada tanaman C3, enzim yang
menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat
dalam proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat mengikat O2
pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi adalah
respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil
samping, yang terjadi pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir
ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan
CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.
Tumbuhan C3
tumbuh dengan karbon fiksasi C3 biasanya tumbuh dengan baik di area dimana
intensitas sinar matahari cenderung sedang, temperature sedang dan dengan
konsentrasi CO2 sekitar 200 ppm atau lebih tinggi, dan juga dengan
air tanah yang berlimpah. Tumbuhan C3 harus berada dalam area dengan konsentrasi
gas karbondioksida yang tinggi sebab Rubisco sering menyertakan molekul oksigen
ke dalam Rubp sebagai pengganti molekul karbondioksida. Konsentrasi gas
karbondioksida yang tinggi menurunkan kesempatan Rubisco untuk menyertakan
molekul oksigen. Karena bila ada molekul oksigen maka Rubp akan terpecah
menjadi molekul 3-karbon yang tinggal dalam siklus Calvin, dan 2 molekul
glikolat akan dioksidasi dengan adanya oksigen, menjadi karbondioksida yang
akan menghabiskan energi.
Pada tumbuhan C3,CO2 hanya difiksasi RuBP oleh karboksilase RuBP.
Karboksilase RuBP hanya bekerja apabila CO2 jumlahnya berlimpah. Contoh tanaman C3 antara lain : kedelai, kacang tanah, kentang, dll.
4.2 Tanaman C4
Tumbuhan C4 dan
CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh
PEP (enzym pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga
tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini
adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang
terletak di bawah sel-sel epidermis daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP
kemudian ditransfer ke sel-sel “bundle sheath” (sekelompok sel-sel di sekitar
xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena
tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat
kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and
G sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga
reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. ,
laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan meningkatnyaCO2.
Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung
dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan. Contoh tanaman C4
adalah jagung, sorgum dan tebu.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk memproduksi
energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hasil dari
Fotosintesis adalah glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi
cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi.
Semoga Bermanfaat..........................